Jam sudah menunjukkan tengah malam, namun Raka belum pulang juga. Pesan balasan yang dikirim Ara hanya dibaca saja tanpa dibalas. Ara masih bergelut dengan laporan yang harus ia kumpulkan besok kepada Jena. Tiba tiba perut Ara keroncongan, ia lapar sekali. Namun ia tidak mau beranjak sebelum pekerjaannya selesai sepenuhnya. Ia sempat mengatakan kepada anaknya untuk bersabar dulu. Karena Ara yakin, sekali ia beranjak dan meninggalkan pekerjaannya untuk mengurus laporan memusingkan itu, ia tidak akan ada niat lagi untuk melanjutkannya lagi. Alhasil Ara selesai dengan pekerjaannya pukul satu pagi. Ia merenggangkan tubuhnya seraya mengeluarkan napas lelah. Raka belum pulang dari kerjanya. Pria itu sepertinya begitu sibuk sampai tidak pulang. Ara pikir Raka mungkin pulang di apartement. Ar