“Wow,” ucap Raka terkesima. Ara tersipu karenanya. “Kenapa cantik banget?” tanya Raka memuji istrinya. Raka memperhatikan Ara dari bawah sampai atas. Dress selutut berwarna putih yang menjadi di atas lutut karena perut besarnya. Rambut yang mempercantik Ara, dengan riasan tipis yang membuat Raka mendekati wanita itu. Ara mendongak, membalas tatapan Raka. Pria itu mendekat, menunduk dan mencium bibir Ara, melumatnya dalam. Sialan memang, Raka malah dibuat terkesima hanya dengan perubahan kecil istrinya yang bertambah cantik saja. Ara tidak tinggal diam, ia membalas ciuman Raka. Bibir mereka tertaut. Jika saja Ara tidak mendorong dan menahan d**a Raka, mungkin Raka akan kelepasan. Kemarin ia kesenangan karena saat kontrol, dokter bilang mereka masih boleh melakukan hubungan suami istri