Asing, bahkan Ara tidak tahu ia akan menjadi seperti ini jika berhadapan dengan Raka. Keduanya seperti orang asing yang dipaksa untuk tinggal satu atap. Malam itu Ara tidak bisa tidur. Ia bergerak gusar berpindah posisi tidurnya. Dari membelakangi Raka yang dari awal membelakanginya, terlentang, dan menghadap Raka untuk memperhatikan punggung pria itu. Perut Ara terasa tidak nyaman, ia tidak tahu kenapa. Biasanya ia akan mengadu kepada Raka, kemudian Raka mengusap perutnya. Tapi sekarang bukan waktu yang tepat. Raka saja enggan menghadap dirinya. Kini posisi tidur Ara menyamping memperhatikan punggung Raka. Wanita itu ingin bilang bahwa perutnya sedang tidak nyaman, tapi tidak berani setelah pertengkaran mereka. Alhasil Ara diam saja. Menahannya untuk diri sendiri. Ara berpindah posi