Malamnya, Raka sudah bersiap dengan setelah jas formalnya. Ia harus menemani Fiona ke pesta yang diadakan produser. Raka sengaja untuk tidak lembur meski sebenarnya ia sangat sibuk. Pria itu tidak mau memperkeruh suasana hanya karena tidak temani Fiona. Yang membantunya siap siap adalah Ara. Dari menyiapkan mandi Raka, memasangkan dasi, dan memilih sepatu yang akan ia kenakan. Namun ada yang aneh dari diri ara. Wanita itu terlihat gusar dan panik. Ara seolah ingin menyampaikan sesuatu kepada Raka, namun ia menahannya. “Ada apa, Ra?” tanya Raka. “Uh? E- enggak, kok, Kak Raka,” balas Ara berusaha untuk terlihat biasa. “Ada yang mau kamu bicarakan?” Ara tampak berpikir, sepertinya memang ia harus jujur dan menceritakan apa yang ia alami tadi siang. Namun waktunya tidak tepat jika