Pulang dari pesta, Fiona tidak berhenti mncuri pandang ke arah Raka yang sedari tadi hanya diam memperhatikan jalan. Semakin dipikirkan, semakin membuat Fiona merasa kesal. Bagaimana tidak? Raka berubah begitu ketara di mata Fiona. Selama bertahun tahun mereka pacaran, Raka tidak pernah sedingin itu. Bahkan saat lamaran Raka ia tolak berkali kali pun, Raka tidak pernah marah dan bersikap sabar. Dia memang galak dan menakutkan, tapi itu kepada orang lain, tidak kepada Fiona. Saat lampu merah pun begitu, Raka bukannya mengajak Fiona mengobrol, ia malah mengambil ponselnya yang ada di dashboard, kemudian mengotak atiknya tanpa mempedulikan kehadiran Fiona yang sedari tadi tidak berhenti melirik Raka. Raka sediri sedang mengirimi Ara pesan. To : Ara Saya perjalanan pulang. Kamu sudah ti