“Ketemu lagi,” ucap sebuah suara dari arah belakang saat Ara hendak pergi dari cafe tempat ia bertemu dengan Jena.
Ara sontak menoleh, ia tersenyum kala melihat siapa yang tiba tiba mengajaknya bicara itu.
“Gilang?” balas Ara.
Ara yang hendak keluar untuk pulang terhenti. Sebenarnya ia masih punya waktu setengah jam karena Jena dan rekan yang lain selesai lebih awal. Alhasil ia memilih untuk menyapa pria yang beberapa kali tidak sengaja ia temui itu.
“Aneh banget kita ketemu tanpa sengaja lebih dari tiga kali,” ucap Gilang.
Ara setuju. Ia mengangguk anggukkan kepalanya berkali kali tanda sepaham dengan ungkapan yang Gilang lontarkan.
Gilang melihat perut Ara yang sudah rata, dan, Gilang akui ia semakin cantik tanpa perut besarnya itu. Siapa pun pasti mengira Ara single.
Gilang
