Part 31

1625 Kata

“Mas ....” Maharani terenyak, untuk beberapa detik wanita itu mematung. Tulang-tulang di tubuhnya serasa dicabut dengan paksa. Tangannya menekan dadanya yang terasa begitu nyeri. Bagaimana bisa suaminya berkata demikian. Ucapannya tadi pagi pada ibu mertuanya semata-mata hanya ia tidak ingin menjadi pemutus ikatan antara ibu dan anak. Wanita itu mengendurkan pelukannya yang sejak tadi tak berbalas oleh sang suami. Ia mundur selangkah, menatap suaminya dengan perasaan hancur. “Aku sedang hamil, Mas. Bisa-bisanya kamu ....” Maharani tak mampu melanjutkan kalimatnya. Seperti dejavu, ia kembali teringat pada kejadian berbulan-bulan lalu, di mana mantan suaminya-Alvian menuduhnya main belakang dengan pria yang disebutkan suaminya barusan. Ia kembali terisak, isakan yang terdengar begitu menyay

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN