“Ada apa nih, kenapa tiba-tiba lo ngajakin gue ketemu?” Alvian tak mampu menutupi rasa penasarannya pada Amir yang tiba-tiba memintanya untuk bertemu. Amir menghela napas. Lelah. Sudah satu bulan lebih ia mencari keberadaan istrinya di tempat-tempat yang mungkin saja menjadi tempat pelarian sang istri. Namun hasilnya nihil. Pria itu sudah mengerahkan seluruh kemampuannya. Menggunakan jasa detektif swasta. Bahkan ia sendiri sudah mencari ke tempat saudara dekat Maharani. Dan harapan terakhirnya adalah Alvian. Berharap kawannya sewaktu kuliah itu yang juga mantan suami Maharani, mengetahui saudara Maharani yang ia tidak tahu keberadaannya. “Maharani pergi,” ucapnya lirih. Alvian sedikit terkejut. Namun ia sudah menduga Maharani akan pergi dari kehidupan Amir. Ia tahu betul sifat Maharani