Mungkin sudah lebih dari 10 menit mereka berjalan melewati area hutan yang tidak terlalu pekat. Pepohonan yang ada di sana juga kurus meski menjulang tinggi. Sangat senyap dan tidak terdengar suara burung apapun.
Tidak ada warna lain di sana selain hijau yang lebih mendominasi pandangan.
“Apakah tidak sebaiknya kita beristirahat sebentar saja? Kakiku lumayan lelah,” ujar dr. Viona berhenti sambil memegang kedua lututnya.
Zea segera mendekati dr. Viona dan berjongkok, lalu memijat kedua betis dr. Viona.
“Zea, apa yang kau lakukan?!” pekik dr. Viona spontan mundur beberapa langkah.
“Memangnya kenapa, Dok? Aku hanya memijat kakimu saja,” jawab Zea sambil mengendik bahu.
Dr. Viona berlari kecil di tempat sambil menggerakkan kepalanya ke kanan dan ke kiri, “Mungkin kita kurang berolahraga
