Chapt 86.

2026 Kata

Yang menjadi fokus mereka adalah berjalan melewati gua sempit itu dengan sangat hati-hati. Selain pendengaran masih terpasang rapi, membuat debaran jantung semakin kencang. Antara gelisah, khawatir, dan takut menjadi satu. Napas sudah tersengal. Tubuh sudah basah penuh keringat. Tidak ada kata lelah, karena mereka tidak merasakan itu selain fokus menyelamatkan diri. Zea, Hugo, dan dr Viona berjalan ke arah yang mereka yakinkan bisa menuju ke tempat semula. Semakin lama perjalanan, gua semakin sempit sehingga mengharuskan tubuh membungkuk dan kaki seperti setengah berjongkok. Namun, suara gemuruh di belakang sana masih terdengar walau samar-samar. Yang artinya, kemungkinan para Titanoboa itu tidak lagi mengejar sampai di titik sekarang. “Aku takut kakiku kram. Oh, Tuhan. Gua ini sungguh

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN