Mereka terjatuh di daratan berumput bersama batang pohon yang hampir saja mematahkan tangan dan kaki. “Aahhkk!” Hugo memejamkan erat mata seraya hendak menahan diri dari rasa sakit melanda. “Oughh, Tuhan …,” gumam Zea bersegera bangkit sambil membersihkan tubuhnya yang kotor. Sementara dr. Viona mengerjapkan sambil merebahkan tubuh menjadi telentang, menatap ke atas. “Apakah badanku baik-baik saja?” Zea berdiri sambil memperhatikan sekitar mereka. “Astaga,” gumamnya sambil menatap ke atas. “Benarkah kita terjatuh dari atas sana? Dan kita baik-baik saja?” Hugo dan dr. Viona masih berdiam diri, menenangkan tubuh yang ternyata tidak merasakan sakit apapun. “Kau baik-baik saja, Zea?” tanya Hugo menatap Zea telah berdiri. “Iya, aku baik-baik saja. Ada apa dengan kalian, Dok, Hugo? Tubuh