Malam sangat pekat. Namun, mata mereka masih bisa menatap langit yang cerah diselimuti bintang-bintang. Di sekitar sini, yang terasa hanyalah hawa hangat. Sesekali kulit mereka tersentuh uap yang tampak seperti kabut. Terkejut, sebab kulit mereka bagaikan tersentuh uap mendidih. “Danau ini … benarkah danau mendidih? Mungkinkah ini pusat dari air-air yang bermuara di seluruh penjuru sungai mendidih??” gumam Zea sambil memperhatikan setiap lekuk danau di seberang sana. Hugo mendekati danau tersebut melewati bibir sungai kecil di hadapan mereka. “Hati-hati, Hugo! Jangan berpijak pada batu! Bisa jadi batu tersebut telah ditumbuhi lumut!” “Benar. Area bebatuan di sini pasti mengalami peningkatan suhu di waktu tertentu sehingga tumbuhan berlumut lebih mudah berkembang!” “Iya, aku akan berha