My stalker vampire 11
"Hoam" nguapku dan mengucek mataku. Tadi malam aku merasa hangat sekali seperti ada yang memelukku dan mengusap kepalaku hingga tidurku nyenyak sekali tapi siapa ya?
Aku berdiri dari kasur dan meregangkan tubuhku yang kaku. Kulihat pintu balkon telah terbuka dan angin segar masuk kedalam kamarku dan sekali lagi aku dibuat bingung, tadi malam aku yakin telah menutup pintu balkon dan kini kenapa terbuka. Apa Jared atau mom yang membukanya. Tapi tumben sekali biasanya tidak pernah.
Ah daripada berkutik dengan pemikiran tidak jelas lebih baik aku segera mandi dan bersiap kesekolah baruku. Hari ini harus indah dari hari-hari sebelumnya. Semangat Mika!
Aku memakai seragam baruku dan kurasa Jared membelikanku seragam yang sangat pas ditubuhku senhingga mencetak jelas postur tubuhku, untung saja ada almamaternya sehingga tidak terlalu kelihatan ketatnya. Rok-ku juga pas, sejengkal diatas lutut lalu Jared memberiku kaos kaki panjang karena ia melihatku tomboy jika memakai legging.
Aku memilih mengurai rambutku dan sedikit mengikalkannya agar terlihat feminim. Aku juga memakai lip-glos agar bibirku tidak terlalu pucat. Setelah itu aku turun ke bawah dan menemukan mereka telah berkumpul diruang makan.
Mom yang pertama melihatku dan ia melihatku tidak percaya lalu diikuti dengan Jared dan Logan, ekspresi mereka sama seperti mom.
Setelah aku duduk di meja makan, mom memujiku, ia berkata "Aku tidak pernah melihat wanita secantik ini" dan itu membuatku merona.
"Sudah kubilang bukan, kau itu akan menjadi princess Mika" ucap Jared.
"Terima kasih mom, Jared" senangku.
Logan mendekati ku, hidungnya mengenai hidungku "Kau bukan Mika adikku" ujarnya dan kami tertawa.
"Tentu saja dia bukan Mika yang buruk rupa seperti dulu karena dia sekarang adalah princes Mika" ucap Jared membalas perkataan Logan.
Aku merasa malu "Sudahlah jangan memujiku terus, aku geli mendengarnya"
"Hahahah" tawa mereka dan kami memulai sarapan.
•••
Aku dan Jared telah berada diparkiran sekolah baruku, dan sungguh aku sangat nervous sekarang. Kurasakan tanganku dingin.
"Ayolah Mika, calm down." tenang Jared sembari memegang tanganku.
Akhirnya kami keluar dari mobil dan berjalan melewati para siswa yang berlalu lalang masuk ke gedung sekolah. Rata-rata mereka menatapku penasaran dan ada yang tidak peduli dan juga beberapa dari siswi disini menatap kagum Jared itu karena Jared terlihat dewasa dan cool.
"Mika, sekolah ini berbeda dengan sekolahmu yang lama, disini mereka memakai sistem kelas tidak seperti sekolahmu yang memakai sistem sesuai pelajaran. Oleh karena itu kau akan mudah menemukan teman atau sahabat yang bisa bersama-sama denganmu" jelas Jared dan aku mengerti.
Kami menuju keruang kepala sekolah dan kepala sekolah itu menyuruh guru yang kini menjadi wali kelas ku untuk mengantarku kekelas.
"Beradaptasilah dengan cepat mika, aku pergi dulu" pamitnya padaku.
Jared bersalaman dengan wali kelasku "Tolong jaga adikku, miss" ucap jared dan ditanggapi kata pasti oleh wali kelasku.
Setelah Jared pergi, wali kelas atau miss rena itu membawaku ke kelas dan aku disuruh menunggu diluar sebentar sedangkan ia masuk ke kelas duluan.
Dari luar kelas ini aku mendengar kericuhan saat miss berkata sesuatu yang tidak terdengar olehku. Kepala miss Rena muncul dari pintu kelas dan menyuruhku masuk.
Saat pertama masuk semuanya hening lalu setelah aku berdiri disamping miss Rena dan menghadap kesemuanya tiba-tiba para siswa ribut, ada yang berkata 'dia milikku' 'cantik sekali' 'malaikat' dan lain-lainnya.
Sedangakan para siswi menatapku tersenyum dan aku membalas senyum mereka kembali dan aku diperintahkan duduk di bagian belakang. Yang duduk didepanku adalah wanita yang sangat manis dan ia ramah sekali padaku dan begitu juga yang lainnya.
Kurasa ada yang mengambil gambarku dari luar jendela kelas karena aku dan yang lainnya merasakan blitznya. Namun tidak terlalu kuhiraukan.
Kami kemudian memulai pembelajaran, jika soal perkenalan miss mengatakan padaku nanti saja.
•••
Jam istirahat tengah berlangsung saat ini dan aku hanya duduk diam didalam kelas, sungguh aku belum tau seluk beluk sekolah ini dan tidak ada seorang pun yang aku kenal disini.
Kiranya bosan, aku langsung membuka smartphone-ku dan membuka media sosial. Beberapa dari media sosialku hanya penuh dengan promosi, entah itu olshop, penipuan dan prank. Aku memilih membuka i********: dan mendapatkan Mike memposting fotonya bersama wanita kemarin, yang lebih membuatku sakit hati adalah captionnya yang berbunyi "Lov u my girl".
Bukankah wanita itu pacarnya Logan ataukah mereka sudah putus. Apakah Mike hanya menganggapku sebatas teman saja? Jadi selama ini hanya aku yang memiliki perasaan ini.
Mataku tidak bisa berbohong jika hatiku sakit saat ini karena air mataku sudah turun walau tidak deras. Tidak lupa aku segera screenshoot fotoku. Aku segera menelepon Logan ingin bertanya tentang wanita itu.
Aku memilih keluar kelas dan menuju tempat sepi, dalam perjalananku menuju tempat yang kutuju, banyak pria yang menggodaku secara terang-terangan namun aku tidak melayaninya.
Taman sekolah menjadi tujuanku saat ini dan Logan tidak mengangkat teleponnya dari tadi. Uh, Logan susah sekali mengangkat teleponku. Saking lamanya menunggu aku tidak sadar menggigit kuku jariku.
Saat panggilan terhubung, aku langsung menyerang Logan dengan pertanyaanku yang kini banyak sekali dipikiranku.
"Sabar mika, ucapkan satu persatu, aku tidak bisa mendengarmu jika kau bertanya sekaligus seperti itu" gerutu Logan.
Aku mengambil napas sebanyak-banyaknya sebelum bertanya kepada Logan agar dadaku tidak terlalu sesak. Okay, dan kini aku sudah sedikit tenang.
"Logan, apakah kau masih berhubungan dengan wanitamu yang kau tunjukkan fotonya padaku?" tanyaku.
"Ya, tentu saja dan kami malahan semakin mesra" jawab Logan bahagia.
Aku takut mengatakan hal ini padanya bagaimana ia nanti sakit hati? "Logan, ada sesuatu yang harus kutunjukkan padamu"
"Apa itu?"
"Aku akan mengirimnya lewat chat, aku matikan dulu teleponnya dan jangan lupa untuk meneleponku oke?"
"Baiklah"
Aku segera mematikan telepon itu dan mengirim screenshootan tadi. Cukup lama untuk menungu Logan menelepon kubalik. Ah apa yang sedang Logan pikirkan sekarang?
Terlihat tampilan layar hp ku menunjukan layar panggilan dari Logan, tak tunggu waktu lama aku langsung mengangkat panggilan itu.
"Mika, bukankah pria difoto itu b******n yang mengajakmu kabur pada malam hari itu?" Tanya Logan yang dari nadanya ia kini sedang menahan amarah.
Aku takut, takut jika Logan akan marah pada Mike dan Mike akan akan terluka dibuat oleh Logan.
"Iya" jawabku pelan.
"Oh, baiklah. Mika kuperingatkan kau jika kau mendekati Mike barang sedikit saja, aku tidak akan menyapamu, yakinkan itu" ancamnya.
Aku takut, Logan tidak pernah seperti ini sebelumnya. "Baiklah Logan, aku tidak akan mendekatinya".
"Walaupun rasa sukaku padanya belum berakhir" lanjutku dalam hati.
Aku duduk dari posisi tegakku. Ah, kenapa banyak sekali yang menghalang perassanku kepada Mike? Jared, jordan, logan, mom, mereka tidak ingin aku berdekatan dengan Mike. Apasih salah Mike? Mike hanya mengajakku kabur cuman untuk malam itu saja dan ia minta maaf karena mengajakku kepesta itu.
Dug!
Sebuah bola basket memantul dengan indah ke kepalaku, sakit sekali! Siapa yang melempar bolas basket sialan ini hingga mengenai kepala cantikku?!
"Hei, oper kesini!" teriak salah satu pria dilapangan basket yang memang dekat dengan tempat dudukku saat ini. Ah perasaanku saat aku kesini tadi tidak ada siapa-siapa.
"Ambil sendiri!" kesalku, dia bukannya meminta maaf malah menyuruhku seenak saja.
Aku menendang bola basket itu menjauh dariku. Ah kepalaku sakit sekali. Damn! kini semuanya tampak berkunang-kunang. Aku memegang kepalaku dan mengurutnya perlahan-lahan suapaya sakitnya sedikit mereda.
"Hei, kubilang oper padaku bukan malah menendangnya ketempat lain!"
Ha? Sejak kapan pria itu tiba didepanku? Aw! kepalaku semakin sakit, kini semuanya tampak buram dan semakin gelap.