"Kak Steven?" jawab Kirana dengan suara parau. Kirana sedang meratapi nasibnya yang menurutnya tidak adil ini. Steven tersenyum pada Kirana dan bertanya dengan sopan, "Boleh aku duduk di samping kamu?" "Tentu saja boleh Kak. Memang kenapa? Dan siapa yang tidak memperbolehkannya?" tanya Kirana pada Steven. "Ya, Siapa tahu kamu ingin membatasi diri dan tidak mau duduk di samping pria lain selain suami kamu. Secara kamu adalah istri orang," ucap Stven begitu lugas. "Hmm ... Duduklah Kak. Untuk apa memikirkan dia, kalau dia saja tidak memikirkan aku?" ucap Kirana ketus. "Hei ... Ada apa gadis cantik? Jangan suka marah marah, nanti kamu cepat tua, nanti wajah kamu cepat keriput dan kamu tidak akan cantik lagi," ugoda Steven pada Kirana. "Biarkan saja, Kak. Lebih baik begitu. oh, aku wanit