Tak Perlu Dijeda

1481 Kata

"Rian," ucap Reina lembut ketika suaminya melepaskan ciuman pertama di malam pengantin mereka. Kedua mata saling menatap dalam diam. Hanya napas yang saling beradu mengisi pasokan udara masing-masing yang mungkin akan mereka butuhkan di sepanjang malam itu. "Apakah kamu lelah malam ini?" tanya Rian dengan suara pelan. Lelaki itu jelas tidak mau memaksakan kehendaknya jika sang istri belum ingin karena tenaga yang habis setelah pesta seharian. Meski sejatinya ia ingin membuktikan pada dunia jika ia mampu menembus gawang kesucian istrinya di malam pertama mereka. "Kalau aku bilang iya, apa masalah buat kamu?" jawab Reina dengan suara bergetar. Sebetulnya ia sendiri sangat gugup dalam posisi mereka sekarang. Tubuh Rian yang berada tepat di atasnya dengan handuk di pinggang yang masih

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN