Beberapa bulan kemudian "Aduh, aduh, Sayang! Jangan lari-lari kaya gitu. Hati-hati! Kamu bisa jatuh dengan perut kamu yang besar itu." Rian tampak khawatir melihat tingkah Reina yang begitu tenang ketika berlari menuruni anak tangga. Padahal perutnya yang sudah membesar karena hamil, seharusnya membuat perempuan itu lebih berhati-hati. "Malah cengengesan. Kamu enggak tahu aku khawatir apa?" ucap Rian ketika Reina sudah berdiri di depannya. Terkekeh dengan wajah chubby, menggemaskan. "Ya, maaf. Abis kita udah telat 'kan?" "Telat apanya? Lagian kita buru-buru juga mau ngapain?" "Kamu ini gimana sih? Akad nikahnya Jefry 'kan udah mau mulai. Tapi, kita masih di rumah." "Ya ... yang mau nikah 'kan Jefry, kenapa kamu yang sibuk." "Ih, Rian. Jefry itu sahabat aku dari dulu. Anita juga.
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari