18

1080 Kata

Nayara duduk di salah satu kursi ruang makan yang besar dan didominasi warna putih gading dan emas. Meja panjang itu hanya diisi dua piring makan yang ditata rapi di sisi paling ujung, berhadapan langsung. Elegan. Terlalu formal untuk dua orang yang bahkan belum bisa bicara tanpa tensi. Terdengar langkah kaki mendekat. Ia mengangkat kepala. Adiraja datang dari arah dapur kecil yang tersambung di balik dinding. Tidak ada jas atau dasi hari ini. Hanya kemeja putih yang lengannya digulung sampai siku dan celana hitam. Simpel. Tapi entah kenapa tetap terlihat seperti ancaman bagi Nayara. “Chef sudah selesai menyiapkan semuanya,” ucap Adiraja. Ia menarik kursinya sendiri dan duduk. “Kita tinggal makan.” Pelayan menyajikan makanan tanpa suara. Hidangan utama: steak wagyu medium rare dengan s

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN