"Ca, kulitmu halus sekali." "Heeh, aku ampelas setiap hari," sahut Salsa asal untuk menutupi kegugupannya. "Aroma tubuhmu wangi." "Heeh, aku mandi kembang setiap hari." "Bibirmu walau mungil tapi seksi." "Heeh, aku senam bibir setiap hari." "Bwahahahaha ... kamu gugup ya, Ca, lihat belum juga apa-apa, keringatmu sudah segede biji jagung." "Guguplah, aku kan masih gadis, perawan, nggak seperti pacar-pacarmu yang sudah banyak umurnya itu!" "Jangan cemberut begitu dong." "Ya, habis situ ngomong terus, kapan mu ...." "Kapan mulainya maksudmu? Aku menunggu kamu siap." "Aku su ... eeh, mak ... maksudku, enghhh, uuuhhh. Jangan digituin, geli iih. Iih, jangan ... bla ... bla ... bla ...." berbagai protes meluncur dari mulut Salsa, di sertai dengan desahan, yang membuatnya merasa malu p