BAB 21

500 Kata

Beberapa jam kemudian, Ela mengurung diri dikamar. Ela tidak berniat untuk keluar kamar. Ela memilih duduk di salah sofa menghadap jendela, menatap pemandangan dari jendela kamarnya. Ponsel miliknya sudah ia matikan dari tadi pagi, ia tidak ingin ada yang menggangu dirinya. Ia memikirkan nasibnya setelah ini, jujur ia tidak tahu akan berbuat apa. Suara dentingan bell berbunyi, Ela menoleh 45 derajat menatap ke arah pintu. Ela sudah menduga itu bukan Ali, masalahnya Ali tidak perlu repot memencet tombol kamar seperti ini, ia selalu masuk tanpa sepengetahuannya, karena laki-laki memang telah memiliki kunci duplikat kamar ini. Ela melangkahkan kakinya menuju pintu utama. Ia membuka hendel pintu, Ela memandang Hasan disana. Ia sedang berdiri tepat dihadapannya. "Apakah saya menggangu kamu?"

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN