Tiba di jakarta Dipta dan Dira dikejutkan dengan tangisan para putranya. Bahkan Marchello yang biasanya enggan merengek, menangis sesenggukkan kala sang mama tiba. Dengan memeluk erat kaki sang mama Marchello dan Michell menangis hebat.
“Anak mama sayang, kangen ya sama mama?” Dira menggendong Michell, membuat marchello menangis lebih kencang.
“Mmama.” Marchello membentangkan tangannya meminta Dira untuk menggendongnya juga. Dira nampak memelas ke arah Dipta. Bagaimana bisa Dira menggendong kedua putranya. Mereka sudah bukan bayi lagi, berat badan mereka juga sudah bertambah. Melihat itu tentu saja Dipta tidak tega. Dipta menaruh tas ranselnya lalu mendekati Marchello.
“Chello sama Papa ya? Mamanya lagi gendong Mich.” Bukannya menerima gen
