Dira merasa gelisah dalam tidurnya kali ini. Sejak setengah dua Dira sudah terjaga, entah mengapa rasanya ada sesuatu yang benar-benar ingin dia makan. Sangat-sangat ingin, malahan. Dira tidak lagi bisa menahan keinginan itu. Padahal biasanya Dia sangat anti untuk makan malam, apalagi tengah malam begini. Bisa-bisa badannya akan melar, dan tidak indah lagi. Ya Tuhan bagaimana ini, batinnya. Melihat wajah damai Dipta, membuat ketidak tegaan muncul dalam hatinya. Tapi Dira sangat menginginkan hal itu. Dengan tekad yang kuat Dira membangunkan Dipta yang tidur disampingnya. “Dip, bangun.” tidak bereaksi. Memang sulit membangunkan Dipta. Kalau bukan dia sendiri yang memilih bangun. Laki-laki itu kalau sudah tidur akan sulit untuk dibangunkan, membuat Dira jengkel.