Dipta merasa dirinya adalah lelaki terbodoh di dunia. Bisa-bisanya dia lupa, bahwa dirinyalah yang salah dalam hal ini. Bukankah cowok memang selalu salah ya walaupun dia benar? Apalagi ini di hadapan istrinya yang tengah hamil. Demi apapun tadi Dipta benar-benar lupa. Dipta hanyalah manusia biasa yang bisa khilaf. “Dir, tunggu. Dir berhenti, tungguin aku dong.” Dira menghiraukan panggilan dari Dipta. Suara laki-laki itu, entah mengapa Dira benci sekali. Suara laki-laki itu menumbuhkan seribu rasa sakit dihatinya. Laki-laki yang tega membentaknya saat ia tengah mengandung buah hati mereka. Kejam sekali. Demi Tuhan, Dira tengah mengandung buah hatinya, kenapa Dipta bisa setega itu membentaknya di depan banyak orang dan terlebih didepan Laila. “Dira, DIRAAAA.” Dipta berteriak la