Kehidupan yang selama ini Dipta dapatkan bagaikan sebuah mimpi. Bisa bersanding dengan Dira adalah hal yang sama sekali tidak pernah Dipta sangka sebelumnya. Dahulu dirinya hanya bisa melihat Dira yang digandeng mesra oleh Rio. Ardira Putri Maesaty, atau sekarang orang lain harus tahu bahwa wanita itu telah berubah nama menjadi Ardira Darmawan. Dipta ingat, istrinya dulu hanyalah bisa ia jadikan objek kejahilan. Kejahilan yang berlandaskan keinginan untuk ingin selalu dekat dengannya. Salahkah Dipta dulu? Jika memang kesalahan, Dipta rela jika Tuhan kelak melemparnya ke neraka j*****m sekalipun. Jika bisa mengutuk. Ingin sekali Dipta mengutuk sahabatnya: Rio. Dari semua lelaki yang berhak dimuka bumi ini. Sejak awal, Diptalah yang paling berhak. Dipta yang melihat Dira