Dira menutup kupingnya saat kedua putra kembarnya membuat ulah. Entah apalagi yang dilakukan Mich dan Chello sepagi ini. Rasanya Dira ingin sekali menghilang. Tiada hari tanpa jeritan si kembar dan putrinya perasaan. Rumahnya sudah benar-benar seperti hutan belantara.
“Huaaaa Mama, Bang akal!!” Mata Dira melotot tajam saat putrinya, Icha yang kini berusia tiga tahun masuk kedalam kamarnya dengan baju yang basah kuyup. Apalagi yang dilakukan dua anak nakal itu pada adiknya kali ini. Ingin sekali Dira cekik saja Papahnya. Andai Dipta kecil manis, anak mereka pasti tidak akan bar-bar seperti sekarang ini.
‘Terkutuklah Dipta!’,
“Diptaaaa bangun.” Teriak Dira menendang Dipta hingga laki-laki yang sedang tertidur di atas ranjang itu jatuh terjerembab ke lantai.
“Bangun! Anak-anak kamu tuh na
