Jika ditanya apakah Miko merasakan sakit hati yang sama seperti orang lain ketika patah hati, jawabannya tentu sama. Hamya saja Miko sangat pandai menyembunyikan perasaanya. Membangun tembok tinggi dengan sikapnya yang dingin seolah dia tidak bisa di obrak-abrik oleh perasaan. Membangun image tidak peduli seolah dunianya hanya bisa di hentikan oleh dirinya sendiri, bahkan semesta sekalipun tidak bisa menyentuhnya. Besok adalah hari pertunangan Laras, waktu terasa berjalan cepat sekali. Bahkan Miko belum mempersiapkan hatinya dengan lebih baik tapi hari itu sudah mau datang. “Mas Miko kata mbak Yoshi naskah yang horor di dahulukan yah? Soalnya mau ada event horor?” Bina bertanya. Entah untuk yang keberapa kali pagi ini. Miko tahu gadis itu memang cerewet tapi biasanya tidak seberisik sek