Bina menunggu di depan kamar di mana Laras masih menangis di temani Yuli. Wanita itu terus memberi Laras kalimat penguat. Bina tidak sanggup melihat kesedihan itu karena dia sangat tahu bagaimana rasanya menjadi seorang ibu. Tidak lama setelah itu Miko datang dan langsung memeluk Bina yang masih menangis. “Tidak papa.” Ucap Miko lembut sambil membelai rambut istrinya menenangkan. “Bunda ada di dalam kan?” Tanya Miko dan Bina mengangguk. “Kalau gitu kita pulang sekarang, ayah sedang dalam perjalanan ke sini. Sebaiknya kita berdua memang jangan ikut campur supaya tidak ada masalah mengingat keinginannya untuk mendekati aku.” Tambah Miko lagi dan Bina mengangguk. Tepat saat itu Haryo memang datang. “Kalian berdua pulang saja sana. Biar ayah sama Bunda yang urus sambil menunggu orang tua Lar