Shinta ke luar dari bangunan kantor, beriringan dengan David, Pipinya. "Salam buat Mimi ya, Pi." Shinta mencium punggung tangan pipinya. "Nanti Pipi sampaikan. Sampaikan juga salam Pipi buat Sakha ya, Sayang." "Ya, Pi, hati-hati di jalan, Pi." "Kamu juga, Sayang, assalamuallaikum." "Waalaikum salam, Pipi." Sinta, dan David berpisah di tempat parkir. Shinta melihat jarum jam, di pergelangan tangannya menunjukan pukul 5 sore. Shinta menjalankan mobilnya dengan santai saja. Tapi ia tersentak, saat tiba-tiba dua buah motor, dengan masing-masing dinaiki dua orang, memepet mobilnya. Dan sebuah mobil yang sangat dikenalnya, menghadang laju mobilnya. Shinta bisa merasakan, sesuatu yang tidak baik akan terjadi padanya. Shinta menghentikan laju mobil, lalu ia mengambil ponselnya. "Hallo,