*Beberapa bulan kemudian* Sakha baru pulang dari kantor. Saat tiba di apartemen, di lihat wajah istrinya yang cemberut. "Suami datang itu di sambut dengan seyuman, jangan dengan wajah cemberut begini dong, Sayang." Sakha mencubit kedua pipi Shinta. "Aku mau pindah dari sini!" Sahut Shinta. Ia berjalan masuk ke dalam kamar. "Pindah! Ada apa? Kenapa?" "Pindah, biar teman-teman cewek Abang tidak datang-datang lagi!" Seru Shinta. Sakha tersenyum, harus diakuinya, teman-temannya memang seringkali datang untuk bertemu dengannya. Wajar kalau Shinta merasa terganggu karenanya. "Kamu cemburu, Sayang," goda Sakha. "Istri mana yang tidak cemburu, kalau suaminya di datangi perempuan lain," sahut Shinta semakin kesal. Ia berdiri menghadap jendela. Sakha ada dibelakangnya. Sakha memeluk Shinta