Sakha dan Shinta sudah duduk berdua di sofa ruangan kantor Shinta. "Chandra, dia masih belum bisa terima kenyataan ya, kasihan banget! Meski cewekku banyak, tapi tidak ada yang seperti dia. Mantanmu cuma satu, tapi bikin ribet minta ampun." "Meski cewekku banyak? Owhhh, jadi lo masih berhubungan sama mereka, belum jadi mantan? Mereka masih pacar lo!" "Heemmm cemburu tanda cinta, aku senang mendengar nada cemburu pada suaramu, Chinta." Sakha menyibak rambut Shinta yang menutupi leher. Dikecup leher Shinta lembut. "Iiih, lo apa-apaan sih, gue nggak mau disentuh sama cowok playboy seperti lo, sudah punya istri, tapi masih saja pacaran sama cewek lain." "Siapa yang pacaran? Aku bilangkan cewekku, bukan pacarku!" "Heeh, Chakar ayam jelek! Di mana-mana, konotasi dari cewekku itu adalah pa