19

1752 Kata

Membayangkan keberangkatannya pergi ke Pringsewu, sebenarnya Talita tidak tega jika harus meninggalkan Bapak seorang diri di Mesuji. Dan menghabiskan masa tua tanpa seorang anak di sisinya. Ya, walaupun ada Azis yang sering menemani. Talita yang kebawa perasaan pun kembali ke dalam rumah. Entah, kenapa ia memiliki firasat tak baik. Tiba-tiba, Talita dihantui rasa takut yang mengakar di hatinya, dia tak ada kala Bapaknya pergi menghadap-Nya di saat -saat terakhir. Talita pasti akan merasa sangat bersalah karena itu. Tapi ... lagi -lagi, ia harus mendahulukan sang suami. Dan justru itu yang Kiai harapkan pada puterinya, usai menikah seperti sekarang. Berbakti kepada suami karena Allah. Talita duduk disebelah Bapak, menyandarkan kepalanys ke pundak lelaki bersorban itu, seakan ingin melepas

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN