Suasana campur aduk, ada yang bahagia ada yang bersedih ada yang tak tahu harus bagaimana. Sementara Talita terus tersenyum, ia bergegas memeluk Bu Fatma yang keberadaannya tak jauh dari tempatnya berada. Kembali terdengar tangisan dari mulut Talita. Rasa yang sulit ia narasikan. Karena meski Putri sedang sakit, ia bisa tinggal dengannya. Lalu ada hal yang begitu sulit ia terima, bahwa pertemuan dan kebersamaannya dengan Putri nanti adalah saat -saat terakhir baginya. "Makasih Bu, sudah memberikan kesempatan saya untuk merawat Putri dan sekaligus menebus kesalahan saya," ucap Talita dengan sejuta kebahagiaan hingga tak terasa air mata itu mengalir. "Iya Mbak, maaf kan kami yang menyerah akan kondisi Putri," sahut Bu Fatma yang tak kuasa juga menahan air mata. Kedua perempuan itu sal