Talita menarik napas panjang saat melihat Zain dengan cepat memakai helmnya lalu motor lelaki jahat itu melesat pergi. Candra mengernyit heran. "Sepertinya orang itu orang yang tidak punya kerjaan." Talita mengangguk dengan wajah cemas. "Iya mungkin, Mas. Ayo kita pulang saja, Mas!" ajaknya semakin panik. Zain kamu sangat mengerikan! "Ya sudah Lit, ayo!" sahut Candra sembari berdiri. Keduanya pun berjalan beriringan. Tangan Talita berpegangan di lengan Candra seolah ingin memperlihatkan pada Zain bahwa hubungannya dengan Candra baik -baik saja dan akan tetap seperti itu. Talita sangat berharap jika Zain tidak akan senekat apa yang ia bayangkan, sembari berjalan, Talita terus mengawasi secara diam-diam keberadaan preman tersebut. Hingga terlihat sosok Zain dari kejauhan seperti tengah