Matahari mulai menampakkan diri saat Talita memasuk-masukkan pakaiannya ke dalam koper. Sesekali tangan perempuan cantik itu berhenti, ia menarik napas panjang saat lagi-lagi mendengar kicau burung dari arah kanan kiri rumah. Ia pasti akan merindukan suasana Mesuji ini. Ah belum-belum, ia sudah merasa rindu dengan tempat ini padahal ia belum meninggalkan desa ini. Namun demi rumah tangganya, ia memang harus mempercepat kepergiannya. "Pak, itu tadi subuh Talita sudah masak, nanti Bapak makan, ya!" seru Talita yang masih sibuk dengan memeriksa isi koper. Barang yang dibawa kali ini, isinya lebih banyak dibanding saat ia datang. Karena ternyata banyak sekali oleh -oleh yang Bapaknya bawakan untuk besannya. Bapak yang berdiri di ambang pintu kamar Talita pun mengangguk. Sejujurnya ia sedih T