Ruangan kerja di dalam mansion begitu hening, dan sosok pria tampan itu begitu serius memeriksa isi laporan dalam tablet yang diberikan oleh tangan kanannya tadi. Raut wajahnya yang tadinya begitu penuh senyuman serta kebahagiaan, kini sirna dan berubah merah. Karena menahan amarahnya, rahang Juan mengeras dan kedua tangannya mengepal. Bahkan tanpa sadar Juan menggebrak meja kerjanya hingga menimbulkan suara bunyi yang cukup keras, ia sama sekali tidak merasakan sakit pada tangannya melainkan hatinya yang begitu sakit karena pengkhianatan orang-orang ia percaya selama ini. Brakk! Sekarang yang ada dalam pikirannya adalah kenapa orang-orang yang sudah Juan sangat percayai, malah menusuknya dari belakang. "Berengsek, mereka semua!! Aku akan membuat mereka membayarnya, bahkan saat me

