Setelah selesai dengan adegan lamaran, pandangan Juan tertuju pada makanan yang begitu banyak dan sudah tertata rapi yang ada di meja. Namun, semuanya belum ada yang tersentuh. Bahkan terlihat makanan itu sudah dingin, Juan yang mengeti mulai membalik pandangannya ke arah sang kekasih hatinya. Pandangan itu begitu tajam, sehingga yang mendapat pandangan tidak berani menatap balik. Ya, sekarang Rani tengah menundukkan kepalanya karena takut dimarahi sang kekasih, sebab sedari pagi ia belum sarapan dan meminum obatnya. "Apa kamu tahu kesalahanmu, Sayang? Kamu tahu apa yang akan aku lakukan jika aku sedang marah?" tanya Juan dengan nada rendah tapi tegas. "Ma--maaf, Kak! Rani mengaku salah. Tadi, saat Rani bangun tidur, Rani mencari-cari Kak Juan, tapi Kak Juan tidak ada. Jadi, Rani ma

