Luna berusaha mendorong kakak iparnya namun Juan tidak berkutik dan bahkan terus menyesap bibirnya.
Luna akhirnya menggigit dengan keras bibir Juan yang akhirnya di lepaskan olehnya.
Luna ingin menampar Juan namun di tahan olehnya.
"Kau sangat lancang telah menciumku tanpa izin, ak—
Luna terdiam karena jari Juan berada di bibirnya yang mengisyaratkan dirinya untuk diam.
"Aku hanya ingin membantumu, aku tau kau tidak pernah mendapatkan kepuasan dari suamimu, bahkan dia sudah bertidak kasar dan seenaknya denganmu, jangan terlalu menjadi wanita pendiam jika kau saja tidak di hargai dan tidak mau di dengar seperti itu." Kata Juan.
"Tapi kau sendiri bahkan tidak menghargaiku sebagai adik iprmu, kau lancang dan langsung menciumku, dan satu hal lagi. Aku tidak membutuhkan bantuanmu." Kata Luna menatap tajam ke arah Juan.
Bukannya marah, Juan marah tersenyum miring,
"Apa kau tidak ingat jika semalam kau mendesah saat aku menyentuhmu, kau sudah sangat basah, milikmu bahkan berk*dut karena sentuhanku, tenanglah, aku bisa jaga rahasia, jika adikku tidak bisa memberikan apa yang menjadi kebutuhanmu, aku bisa memberikannya." Kata Juan merengkuh Luna yang membuat Luna menjadi merinding sendiri.
"K-kau benar-benar tidak waras, bagaimana bisa kau mengatakan itu kepada ku?" Kata Luna tergugup, Juan rasanya seperti benar-benar menggodanya.
"Aku sangat sadar mengatakan ini padamu, pelan-pelan saja. Aku yakin kau akan terbiasa denganku nanti." Kata Juan yang ingin mencium bibir Luna lagi namun Luna menutupnya dengan tangannya.
"Ada apa sebenarnya denganmu, kita bahkan sudah tinggal bersama hampir dua tahun, sikapmu bahkan snagat dingin padaku, kenapa sekarang kau berubah seperti ini." Kata Luna yang akhirnya memberanikan diri untuk bertanya.
"Karena aku sadar kalau kau sangat cantik dan— seksi." Bisik Juan bahkan sambil meremat pntat Luna yang membuat dia terkejut.
"Tapi ini tidak benar, kau menghianati adikmu dengan seperti ini, kau juga bisa membuatku dalam masalah, Arthur akan membencimu dan bahkan denganku."
"Tidak jika kita diam-diam, kita tidak akan menjalin hubungan apapun, mungkin hanya sebatas teman ranjang." Kata Juan.
"Kau benar-benar gila." Kata Luna yang tidak menyangka.
"Jika kebutuhan biologismu tidak terpenuhi, bahkan kau akan semakin terus bertengkar dengan Arthur dan mengancam pernikahanmu, mengingat bagaimana sikap Arthur padamu, tapi jika kebutuhan biologismu terpenuhi, hubunganmu dengan Arthur akan baik-baik saja, kau bahkan tidak perlu protes apapun saat dia tidak bisa memuaskanmu." Kata Juan.
"Perkataanmu benar-benar tidak waras, jangan mengajariku dan mengajakku yang tidak-tidak. Aku ingin hidup tentram dan tidak ingin menjadi wanita murah4n." Kata Luna yang mencoba untuk melepaskan diri lagi dari Juan namun Juan masih tidak melepaskannya.
"Tolong lepaskan aku Juan, pelayan akan curiga kepada kita dan takut akan di adukan kepada Arthur." Kata Luna memohon.
"Bahkan jika aku menciummu di depan mereka, merwka tidak akan memberitahukan kepada siapapun karena mereka berpihak kepadaku." Kata Juan yang membuat Luna terkejut.
"Rilex, santai saja. Kau hanya butuh beradaptasi dan terbisa denganku, aku akan menunggu saat kau sendiri yang memintaku untuk memasukimu." Bisik Juan.
"Itu tidak akan terjadi, kau akan sia-sia dan—
"Itu pasti akan terjadi, dan aku yakin kau membutuhkan sentuhanku untuk memuaskanmu," kata Juan tersenyum miring dan bahkan terkejut sat dengan celat tangannya menyusup ke dalam bawah miliknya.
"T-tidak. Jangan lakukan itu." Kata Luna menggigit bibir bawahnya.
"Respon yang bagus, milikmu langsung basah." Bisik Juan bahkan menj*lat tangannya yang membuat Kuna menggigit bibir bawahnya.
Juan melepaskan Luna dan tersenyum miring,
"Aku menunggumu sarapan sepuluh menit lagi, jika kau tidak ke bawah, aku akan memaksamu melakukannya saat itu juga." Kata Juan lalu mencium singkat pipi Luna dan pergi dari sana.
Jantung Luna benar-benar berdetak dengan cepat dengan apa yang di bicarakan dan di lakukan oleh Juan,
Bahkan dia berhasil mempermainkan inti bawahnya yng seharusnya hanya bisa di sentuh oleh Arthur saja.
Walaupum dia tidak ingin menghianati Arthur, tapi jujur saja jika dia wanita normal dan memang pasti akan merasa basah jika miliknya di sentuh bahkan di permainkan seperti tadi.
"Sepertinya lebih baik aku pergi ke butik, aku tidak bisa seharian bersama Juan," gumam Luna.
Dia memilih untuk bersiap terlebih dahulu dengan cepat sebelum sepuluh menit, rencananya setelah sarapan dia akan langsung pergi ke butiknya.
Juan tersenyum saat Luna akhirnya turun meskipun dia sedikit heran karena Luna sepertinya ingin pergi dengan dandanannya yang rapi. Namun dia hanya diam saja dan tidak bertanya.
Juan membiarkan Luna sarapan dengan tenang, dia bahkan membiarkan Kuna saat dia pergi tanpa berpamitan dengannya.
Hari ini yang memang sebenarnya hari libur membuat butik Luna tutup namun dia berada di dalam untuk mengisi waktunya dari pada harus berduaan di dalam mansion bersama Juan.
Dia memilih untuk membuat desain-desain baru, di butiknya benar-benar tidak ada siapapun karena memang butiknya sedang tutup, karyawannya semuanya libur, dan sepertinya dia tidak bisa jika harus membuka sendirian tanpa karyawannya.
Luna berada di butik bahkan sampai malam, dia semakin kesal saat ponselnya sama sekali tidak ada pesan ataupun telefon dari siapapun.
Sedangkan di sisi lain, Arathur emamng tidak berbohong kepada Luna, di sedang ke luar kota untuk bertemu salah satu kliennya, namun dia berangkat tidak sendirian, tapi dengan Soraya, selingkuhannya sekaligus karyawannya,
Soraya adalah teman Luna, Lunalah yang memasukkan dia di kantor suaminy, namun dia mungkin akan terkejut jika tau ternyata teman yang dia bantu malah menggoda suaminya dan bahkan sangat rutin berhubungan dengannya.
"Bagaimana dengan rencnamu, Sayang?" Tanya Soraya setelah menemani Arthur meting dengan kliennya.
"Redo baru masuk ke kantor Juan, mungkin masih membutuhkan waktu," kata Arthur yang membuka jasnya dan duduk di sofa,
"Lalu bagaimana dengan Luna, kau mengatakan ingin menceraikannya, kau tidak berubah pikiran bukan?" Tanya Soraya.
"Tentu aku berunah pikiran, aku tidak akan menceraikannya, dia terlalu cantik dan nikmat, aku masih membutuhkan kepuasan darinya." Kata Arthur dengan jujur yang membuat Soraya terkejut.
"Kenapa seperti itu? Lalu bagaimana denganku? Kau berjanji akan menikahiku." Kata Soraya memprotes, dia bahkan sangat kesal karena Arthur malah berubah pikiran.
"Apakah milikku tidak membuatmu puas." Sambungnya.
"Milikmu dan Luna berbeda, tapi aku menyukai kalian berdua, biarlah kita seperti ini dulu, bahkan jika bisa aku sangat ingin menikamti kalian berdua secara bersamaan." Kata Arthur yang membayangkan pikiran kotor di benaknya tentang berhubungan dengan wanita yang dia sukai sekaligus, pasti rasanya akan semakin nikmat.
"Milikku saja bukannya sudah membuatmu puas, kenapa harus membutuhkan Luna, kau pernah bilang jika Luna bahkan tidak pernah bisa puas denganku berarti dia memiliki kelainan." Kata Soraya.
"Aku tidak peduli dengan kepusannya, yang terpenting dengan kepuasanku, lagi pula bukankah kau hanya perlu aku bersamamu dan memberimu uang, jangan memprotes apapun, lakukan saja apa yang aku minta jika kau masih ingin bersamaku." Kata Arthur yang malah marah dengan Soraya dan membuat dia tentu saja kesal.