Saat hari sudah petang, Luna baru terbangun, dia merasakan tubuhnya remuk karena Juan tidak membiarkannya istirahat, setelah tidak menyentuhnya satu minggu ini, Juan seperti balas dendam padanya dan bermain panas dengannya sampai beberapa kali, jika dia tidak mengeluh kelelahan mungkin saja Juan masih terus menggempurnya.
Luna tersenyum melihat wajah tampan kekasihnya.
"Dasar maniak." Gumam Luna.
Bukan hanya sekedar puas, tapi Luna bahkan selalu kalah jika sudah berhubungan dengan Juan, Juan sendiri selalu melakukannya berkali-kali dan dia memang sangat kuat dan perkasa saat di atas ranjang.
Luna tersenyum dan dengan jahil mencium binirnya dan melumatnya yang membuat Juan terusik dan akhirnya terbangun, namun bukannya menghentikannya, Luna malah terus mempermainkan bibir Juan yang akhi
