Baru kali ini Dea memangis terseduh-seduh dengan waktu yang cukup lama, ia menangis dipelukan Kaisar. Laki-laki yang telah membuatnya takluk, Dea selama ini tak pernah merasa bahagia sebelum ia bertemu Alea, Arga dan Kaisar. Apalagi ia selalu ingin terlihat kuat dimata semua orang, mandiri dan bisa melakukan segalanya tanpa harus meminta bantuan orang lain. Tapi sekarang ia tahu tanpa orang-orang yang menyayanginya, mungkin ia akan hancur dan menangis sendiri seperti biasanya. Tapi sekarang ada sosok tampan yang angkuh dan sombong yang berubah menjadi malaikatnya dalam sekejap, lalu menujukkan sikap hangatnya seperti saat ini.
Dea menangis sesegukkan, matanya sangat merah tergenang air mata, Dea sekarang tahu ia tidak sekuat itu menjalani semuanya. Orang-orang seperti dirinya biasanya a
