Rangga tercekat, apa maksud semua ini. Tapi Rangga menutup mulutnya rapat-rapat. Semua kejutan yang amat kebetulan, apakah dia bisa mempercayai omongan laki-laki asing itu? sementara hati kecilnya mengatakan, dia bukan pria yang baik.
"Dia selama ini sangat menderita, Rangga, bahkan aku tidak tau sama sekali bahwa dulu dia sedang sakit." Naima berurai air mata.
"Lantas apa yang akan kau lakukan selanjutnya?" Rangga butuh kepastian. Dia mempersiapkan diri untuk kemungkinan terburuk.
"Aku tidak tau." Naima menggeleng, mengusap air matanya.
"Dia ingin, kami kembali, dia masih mencintaiku, Rangga."
Rangga mendengarkan setiap cerita Naima, tidak tahukah dia? Hatinya sangat terluka saat ini. Ini mungkin tak ada pengaruhnya bagi Naima, tapi baginya, sangat sakit.
"Kau masih mencintainya?"
