Suara gelak tawa memenuhi ruang perawatanku. Mama Sania dan Tante Renata sedang menonton drama China sambil ngemil keripik. Kompak sekali—aku bahkan lebih tertarik melihat ekspresi mereka berdua ketimbang drama yang sedang diputar. “Ganteng banget ya, Mbak,” komentar Tante Renata sambil menunjuk layar. Mama Sania mengangguk cepat. “Iya. Coba kalau anak-anak kita seganteng ini.” “Pasti aku ajak keliling mall tiap hari,” balas Tante Renata. “Dan wajib ikut arisan,” tambah Mama Sania tanpa dosa. Di sudut ruangan, Mas Farel yang sedang bekerja di sofa pojok hanya menggeleng pelan mendengar obrolan para istri bos besarnya. Padahal, menurutku wajah Om Dirga dan Mas Mahen sudah mirip artis. Tapi entah kenapa, di mata para mama, wajah mereka dianggap biasa saja. “Tara, mau ngemil buah?” t

