Mata Untuk Raka - 104

2015 Kata

Langit di luar sana masih terlihat gelap. Namun pagi ini Raka sudah terbangun dengan perasaan yang jauh terasa lebih baik. Ia bangun dari sofa dan langsung beranjak mendekati jendela. Dibukanya daun jendela itu lebar-lebar, lalu ia tersenyum seraya menghirup udara pagi yang masih segar. Raka menghirup udara itu dalam-dalam seraya memejamkan mata, lalu mengembuskannya melalui mulut secara perlahan pula. Udara pagi yang cukup dingin dan sejuk membelai wajahnya. “Aaaaaah … rasanya sudah lama sekali aku tidak menghirup udara pagi seperti ini,” bisiknya lirih. Raka kemudian mengangguk-angguk pelan. Ia sudah bertekad bahwa akan kembali menjalani rutinitasnya mulai hari ini. Obrolan yang sangat panjang bersama Rere semalam benar-benar sudah membuka mata dan pikirannya kembali. Raka tak bis

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN