Mata Untuk Raka - 71

1114 Kata

Suara deburan ombak berpadu dengan desau angin yang berhembus meniup pohon kelapa. Kincir angin berwarna putih yang berjejer di atas perbukitan tepat di atas tebing sana juga berputar kencang. Pasir pantai yang berwarna putih itu terasa lembut dan membuat kaki sedikit terbenam saat menginjaknya. Raka berlari sambil tertawa mengejar sang mama yang jauh di depan sana. Cahaya matahari sore membias ke wajah mereka berdua. Raka sangat bahagia. Bersama senja yang temaram, ia menikmati moment yang sangat indah itu bersama sang malaikat tanpa sayap yang sudah memberikannya kasih sayang nan tiada tara. “Tunggu aku, Ma!” pekik Raka masih dengan senyuman yang mengembang. Sang mama terus berlari. Sesekali ia juga berbalik menatap Raka. Raut wajah sang mama tampak begitu sumringah dan bercahaya. Hel

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN