Rere sedang menikmati es krim tangkai rasa stroberi di halaman samping rumahnya. Sengatan cahaya matahari siang ini begitu terik, tapi Rere masih betah duduk di kursi santai yang bisa dilipat itu. Rere termangu dengan mata yang tak beranjak dari rumah Raka. Sudah dua hari berlalu dan ia belum menerima kabar apa-apa. Rumah itu masih sunyi. Hampir setiap hari Rere menyempatkan diri untuk mengeceknya. Pagi, siang dan malam ia terus memantau. Melihat apakah Raka pulang ke rumahnya, tapi ternyata … Raka tidak pernah pulang sama sekali. “Haaaaah ….” Rere mengembuskan napas gusar. Ia juga ingin tahu bagaimana kabar terkini dari mama Raka. Rere sudah mencoba menghubungi Raka, tapi nomor handphone-nya tidak pernah aktif lagi. Dia juga sempat berencana kembali mengunjungi Raka dan mamanya ke rumah