Setelah Jessica dan kedua orang tuanya pergi, barulah Rere merasa lega. Ia mengembuskan napas panjang dan melepaskan hodie warna biru yang ia pakai karena merasa sangat gerah. Rere cukup lama menghela dan mengembuskan napas sambil mengipasi wajahnya sendiri. Kelakuannya itu pun langsung membuat Raka tersenyum geli. “Kenapa? Kamu merasa lega sekarang?” tanya Raka. Rere mengangguk. “Sumpah aku itu--” “Mungkin itu karena kamu baru mengenal mereka.” potong Raka. Deg. Rere tidak lagi melanjutkan kalimatnya setelah Raka berkata seperti itu. Padahal Rrere ingin meluapkan rasa sesak yang tadi mendera. Ia ingin mengatakan bagaimana tatapan sinis mama Jessica membuatnya kesuliyan untuk sekedar bernapas. Rere ingin mengatakan bahwa ia merasa bahwa senyuman Jessica padanya itu palsu. Rere juga i