Mata Untuk Raka - 84

1225 Kata

Rere melangkah pelan mendekati pintu kamar Revan. Tangannya mengawang hendak mengetuk pintu itu, tapi Rere menjadi ragu dan juga merasa bersalah. Ia merasa bersalah karena tadi sudah sempat membentak-bentak Revan tanpa tahu situasinya. Rere meneguk ludah. Ia ingin menghampiri abangnya itu untuk sekedar memberikan dukungan moril padanya. Tangan itu kembali bersiap mengetuk. Kali ini Rere sudah merasa yakin untuk menemui Revan. Ia akan minta maaf karena sudah bersikap kurang ajar dan juga ingin memberikan support untuknya. Tapi belum sempat Rere memanggil dan mengetuk, tiba-tiba ia dikejutkan oleh tangan sang mama yang menyentuh pundaknya pelan. Deg. Rere berbalik. “M-Mama ….” Sang mama langsung menarik Rere sedikit agak jauh dari kamar Revan. “A-ada apa, Ma?” tanya Rere. “Sebaiknya bi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN