“CERAAAAI …?” Rere dan sang mama masih tersentak kaget dengan kabar yang tiba-iba dibawa oleh Revan. Keduanya menatap tak percaya. Apalagi sebelumnya Revan sangat keras kepala untuk kembali kepada perempuan itu. Sang mama dan Rere menatap bingung. Sampai kemudian Rere mengambil amplop cokelat yang dibawa Revan dan memeriksa isinya. Di dalamnya terdapat sebuah surat dan Rere segera membacanya. Deg. Rere meneguk ludah, lalu beralih menatap sang mama yang sepertinya juga menanti kepastian. “D-dia benar-benar melakukannya,” ucap Rere lirih. Rere memberikan surat itu kepada sang mama. Pupil mata sang mama bergetar pelan membaca deretan kalimat di surat keterangan itu. Hingga kemudian ia menarik napas panjang, lalu mengembuskannya pelan. Keadaan menjadi hening beberapa detik. “Kenap