Sudah lima tahun pernikahan mereka berlalu, Keiden merasa hubungan nya dan Clarissa semakin merenggang sejak saat itu. Clarissa sempat melihat pesan sekretaris wanita nya dahulu sekali sebelum Peter memberikan pesan pada nya, entah darimana wanita itu mendapatkan nomor telepon nya.
"Dimana Candy?" Tanya Clarissa mengetahui sang anak belum pulang juga di jam segini. Sedangkan Keiden kebingungan juga ia tidak tahu menahu kalau anak nya itu ternyata main bersama teman nya dan tidak izin dari nya.
Clarissa terus menyalahkan Keiden membuat pria tersebut jadi pusing di buat nya. "Apa kamu sadar sejak kemarin terus menerus menekan diriku, kalau begini terus aku akan pergi dari mu." Ujar Keiden membuat Clarissa tak habis pikir.
"Kamu mau pergi kemana memang nya, sekarang sudah bisa berencana untuk meninggalkan ku dengan wanita itu?" Tanya Clarissa membuat Keiden memegangi kepala nya karena pusing yang mendera.
Ia dirumah nya bukan di manja oleh sang istri malah begini jadi nya. "Aku melihat tiket di dalam tas kerja mu Keiden, kamu mau pergi dengan dia?" Tanya Clarissa menahan Keiden untuk keluar dari rumah.
"Kamu tidak pernah mendengarkan aku selama ini, percuma aku bilang ini dan itu padamu bukan. Sudahlah lupakan saja, aku pikir liburan itu bisa menenangkan kita berdua, tapi kamu pasti akan keras kepala dan terus menuduhku kan." Ujar Keiden membuat Clarissa memejamkan matanya
Entahlah akhir- akhir ini ia merasa aneh dan bingung dengan sikap nya sendiri. Haruskah ia ke psikologis dan melakukan suatu hal seperti kontrol mental, ia hanya tidak ingin kehilangan Keiden. "Ayo liburan Keiden, aku minta maaf." Ucap Clarissa.
"Hanya kita berdua, mati perbaiki ini semua. Aku hanya ingin kembali menjadi seperti kita yang dahulu, aku yang kenal dan kamu yang aku kenal." Ucap Clarissa membuat Keiden terdiam namun hati nya ikut menyetujui nya.
_____________________________
Clarissa dan Keiden telah menitipkan Candy sang anak kepada kedua orang tua nya, kini Keiden hanya harus memikirkan cara agar hubungan nya kembali baik bersama dengan Clarissa. "Apa dua bulan tidak terlalu lama untuk kita meninggalkan Candy?" Tanya Clarissa yang di sambut gelengan oleh Keiden.
"Waktu hanya berdua seperti inilah yang kita butuhkan clarissa, kita hanya perlu menikmati nya sampai waktu nya habis." Ucap Keiden.
"Aku senang karena kita mau saling bekerja memperbaiki hubungan ini, tolong jangan ungkit hal yang tidak masuk akal aku lakukan. Kamu paling tahu aku mencintaimu sejak dahulu, bertahun-tahun kau memendam semua nya dan akhirnya memberanikan diri melamar mu bahkan sekarang aku memiliki anak bersama mu, ku pikir itu cukup untuk membuktikan aku mencintai mu." Ujar Keiden kepada Clarissa yang terdiam.
Sesampai nya di sebuah pulau yang telah di sewa mereka selama dua bulan, Keiden juga sengaja memesan beberapa paket liburan dimana akan ada banyak games dan waktu untuk mereka berdua bekerja sama. "Hari ini hanya ada istirahat di jadwal nya, kamu mau makan apa?" Tanya Clarissa.
Keiden menggeleng. "Kamu tahu makanan kesukaan ku, terserah kamu pesankan apa untuk makan malam hari ini." Ujar Keiden yang diangguki Clarissa.
Makanan tiba dan Clarissa memesan banyak seafood mengetahui disini banyak sekali makanan laut karena dekat dengan perairan. "Kamu sedang apa?" Tanya Keiden melihat Clarissa tak terlaku fokus pada makanan nya.
"Akhir-akhir ini aku suka sekali dengan bacaan puisi, aku membeli beberapa buku di rumah dan membawa nya kemari sebagian." Ucap Clarissa.
"Boleh aku mendengar nya, maksud ku kamu bacakan untuk ku Clarissa setiap bait puisi nya atau hanya bagian yang menurutmu bagus saja." Ujar Keiden yang diangguki Clarissa.
Mereka sama sama ingin memperbaiki pernikahan mereka untung sampai saat ini semua berjalan lancar, semoga saja cara ini bisa menyatukan kedua nya lagi dan membuang kesalah pahaman sebelum nya yang sempat terjadi kemarin.
"Cinta bukan dimana harus hidup saling bersamaan, jiwa yang menyatu menjadi satu walau di belah dua tetap akan menjadi satu. Cinta mana baik nya, jika tak terlihat itu bukan lagi sebuah cinta. Saling menghargai memang bentuk yang paling berarti, tapi mencoba menutupi hal untuk segala kebaikan nya tidaklah baik. Kamu cinta aku cinta Kaka saling jujur dan jangan bersembunyi." Ucap Clarissa seraya membacakan puisi nya.
Keiden tersenyum ada benar nya senua yang di katakan sajak puisi tersebut. "Itu bagus Clarissa, aku juga menyukai nya." Ucap Keiden
"Ah, aku jadi mengingat nya waktu itu saat kita duduk di bangku SMA. Kamu suka sekali mengikuti lomba puisi kan, sangat bagus aku mau tepuk tangan paling kencang waktu itu cuma gimana ya. Kamu selalu mandang aku sebelah mata, setiap aku hendak memuji yang kamu lakukan hanyalah menatap tajam diriku." Ujar Keiden.
"Apa... dulu aku segalak itu?" Tanya Clarissa yang diangguki Keiden.
Clarissa tertawa. "Dasar." Gumam Clarissa ketika melihat jawaban Keiden sang suami.
"Sudah mau tidur apa berendam air panas?" Tanya Keiden.
"Berendam air panas." Ucap Clarissa yang diangguki oleh suami nya itu.
Keiden memeluk Clarissa dari belakang di pemandangan air panas saat ini. "Tubuh mu masih saja harum, aku sudah lama tidak mencium aroma ini. Maaf karena aku selalu sibuk kerja sampai kita sudah jarang tidak mandi bersama." Bisik Keiden yang diangguki Clarissa.
"Waktu itu aku sempat memakai lingerie tahu, tapi kamu gak kunjung datang ke rumah jadi aku ganti baju lagi dan tidur supaya kamu ga tau aku mengharapkan malam yang panas dengan mu." Ujar Clarissa membuat Keiden sedikit menyesal.
"Kamu bisa bilang lebih awal atau telpon aku Clarissa, mulai besok lakukan itu ya." Ujar Keiden yang diangguki Clarissa.
Keiden mencium pundak Clarissa perlahan tapi pasti. "Keiden." Lenguh Clarissa saat bibir pria itu aktif mencium tekuk leher nya.
"Jangan macam-macam." Ucap Clarissa memperingati suami nya.
Keiden bertanya memang apa salah nya pria itu melakukan hal seperti ini pada istri sendiri, Keiden hanya ingin memiliki banyak waktu dengan Clarissa setelah ini lalu menikmati momen kebersaaan nya. Clarissa menyukai Keiden yang seperti ini, pria itu kembali lagi tapi tidak tahu apa akan berubah lagi.
Clarissa, untung saja wanita itu tidak egois dan memenuhi ego nya saja. Clarissa tidak menyesali nya, bilang pada sang suami dan menyetujui tentang liburan kali ini. Clarissa pasrah malam ini, toh sudah lama ia tidak melakukan nya denvan Keiden apalagi di dalam kolam air panas.
"Seperti nya kita belum pernah melakukan ini di tempat terbuka seperti ini, kolam air panas lumayan juga kan Clarissa untuk aku melakukan pemanasan padamu." Bisik Keiden yang di angguki oleh Clarissa sama sama bersemangat nya.
-Okei season ini yang mau baca boleh yang gak gak apa-apa, season ini menceritakan tentang masalah rumah tangga mereka dimana kedua pasangan ini merasa ada yang berubah dari rumah tangga mereka sejak pernikahan berlangsung lama. Akan ada banyak adegan ranjang yang sekira nya gak kebayang ya bakal dimana aja, Keiden dan Clarissa sudah semakin liar soalnya hehe-