Bab.4b (season 4)

1123 Kata
"Kalau masalah ini saya jago nya, tinggal di remas aja pasti enakan kok." Ujar Keiden membuat mata Clarissa membelalak lebar. Clarissa semakin tidak mengerti dengan kecab*lan sang suami kali ini. "Kamu baca komik dewasa ya Keiden, cepet ngaku?" Tanya Clarissa yang di balas gelengan oleh Keiden meragu, karena memang benar apa yang dikatakan Clarissa sebetul nya. Keiden tak kuasa menahan lagi menahan gairah nya, pria itu dengan cepat mendorong tubuh Clarissa dan mencium bibir istri nya itu. "Emnhh, Keiden." Lenguh Clarissa kepada suami nya itu. "Jangan protes karena kamu duluan yang menggoda saya sekretaris Clarissa." Bisik Keiden tepat di ceruk leher istri nya. Clarissa tak membalas dan pasrah dengan apa yang akan suami nya perbuat pada nya setelah ini. "Ah, sayang." Lenguh Clarissa ketika tangan kanan Keiden meremas bu*h d**a bagian kanan nya. Keiden mengerti maksud dari lenguhan Clarissa, nampak nya wanita itu ingin semakin di manja oleh nya. Alias di pegang-pegang kembali oleh suami nya yang tampan itu. "Ah. Udah sayang." Ucap Clarissa gak sanggup. Keiden tertawa masak baru segini aja udah nyerah, dasar istri pinter akting. Jelas jelas sebelum nya pernah lebih parah dari ini, dasar Clarissa. "Kamu kenapa panggil saya sayang, memang nya kamu kekasih saya Clarissa hmmm?" Ujar Keiden sembari tangan kiri nya pindah ke dalam celana dalaman Clarissa dan masuk kesana tanpa izin. "Ah, pak Keiden. Saya gak kuat, jangan di masuk*n dong jari nya." Ujar Clarissa membuat Keiden tak dapat menahan gejolak dalam dirinya namun pria itu harus tetap kuat agar dapat mengerjai istri nya lebih parah lagi dari ini. Keiden akan membalas istri nya yang telah menertawakan nya sebelum ini. "Clarisa, kamu gak boleh minta ampun pada saya malam ini." Ujar Keiden meminta Clarissa menunduk di bawah nya. "Puaskan aku, lady girl?" Ucap Keiden pada istri yang tengah cosplay menjadi sekretaris nya. Clarissa menelan saliva ketika melihat dengan jelas burung besar nan panjang milik sang suami. "Pak Keiden pedang nya makin panjang ya saya lihat." Ujar Clarissa membuat Keiden menaikan satu alis nya dan harus menahan ketawa mati-matian akibat perkataan suami nya. "Memang nya kamu pernah lihat pedang saya sebelum ini Clarissa?" Tanya Keiden menggoda sang istri kala itu. Clarisa menggeleng. "Saya hanya suka menatap nya setiap hari, setiap bapak ada di ruangan kerja atau sedang bersama saya. Ah, saya menyukai nya." Ucap Clarissa seraya membelai pedang Keiden. "Dasar cab*l." Ucap Keiden membuat Clarissa memukul pedang pria tersebut dengan kasar hingga sang suami melenguh kencang. Gatau apa kalau burung ini adalah awal kemunculan Candy anak mereka, kenapa sekarang istrinya dengan mudah ingin menghacurkan nya. "Enakin dong sayang, bukan nya di pukul." Ujar Keiden yang mengundang kekesalan pada diri istrinya. "Kenapa bapak panggil saya sayang, memang nya kita punya hubungan yang spesial apa pak Keiden?" Balas Clarissa pada Keiden. Clarissa membuka blouse nya dan juga rok nya, tak mau membuang waktu lagi wanita tersebut juga menurunkan bokser milik Keiden. "Uh, kamu liar juga ya Clarissa." Ujar Keiden melihat aksi sang istri saat ini yang akan menyerang nya sebentar lagi. Tidak butuh pemanasan lama lama Clarissa memasukan sendiri burung Keiden yang telah tegak ke dalam milik nya itu. "Ah, clarisa!" Lenguh Keiden seraya memejamkan matanya ketika berhasil membuat burung pria tersebut masuk. "Ah, enak banget." Ujar Keiden ketika Clarissa menaik- turunkan milik nya yang didalam nya telah berada batang milik sang suami. "Gimana pak Keiden. Suka tidak?" Tanya Clarissa. Keiden mengangguk angguk seperti anak kecil yang di kasih s**u atau permen manis. Sedangkan Clarissa melihat sang suami yang sebentar lagi akan keluar sengaja mencabut milik nya dari sana dan menggoda Keiden dengan menyenderkan tubuh nya di dekat tembok sana. Keiden tersenyum miring membuat Clarissa tak bisa menahan diri melihat ketampanan sang suami dan tubuh seksi pria itu ketika baru saja membuka baju di hadapan nya. Apakah pria itu ingin menggoda clarisa juga, awal saja dia kalau berani. "Ah..." lenguh Clarissa saat Keiden menyerangnya dari belakang dan menyudutkan tubuh wanita nya ke tembok. Clarissa memejamkan matanya mencoba untuk menikmati semua nya. "Shhhh, pelan pelan pak Keiden." Ujar Clarissa memohon ampun sedangkan Keiden sudah memperingati wanita itu dia awal bahwa tidak ada pemgampunan untuk malam ini. "Kamu yang terbaik Clarissa!" "Kamu yang ah terbaik Keiden!" Clarissa dan Keiden kembali menganggu posisi saat merasa akan mencapai nya, Keiden tahu bahwa Clarissa sama sama suka melakukan hal ini seperti dirinya, namun istrinya itu sangat pintar menutupi semua nya. "Ehm, ehm, ehm Keiden." Lenguh Clarissa. Clarissa membalikan tubuh nya dan mendorong tubuh besar Keiden hingga ke atas meja. "Ah, gila Clarissa kenapa harus pakai mulut." Tanya Keiden berteriak hebat. Clarissa sudah janji akan memuaskan suami nya malam ini, jadi Keiden harus menikmati nya dengan sangat- sangat enak malam ini. "Gimana, bapak suka saya ketika menyenangkan pak Keiden gak?" Tanya Clarissa seraya mencabut milik Keiden. Keiden menggendong Clarissa hingga menuju keatas kasur, lalu mengukung tubuh kecil itu di bawah nya sebelum memasuki nya. "Aaaaaa! Kasar banget!" Lenguh Clarissa tapi suka. Drenggggg! Hujan datang memenuhi genting penginapan mereka. "Hujan, apa ini pertanda baik untuk anak kedua kita muncul?" Tanya Keiden di sela sela percintaan mereka. Clarissa menggeleng. "Entahlah semoga sajaa aaah." Lenguh Clarissa saat Keiden tak bilang sama sekali bahwa pria itu akan keluar di dalam. Selesai itu Keiden dan Clarissa nampak berpelukan seraya memijat hujan turun dari celah balkon mereka, seraya menikmati kebersamaan berdua. "Bisakah hidup kita seperti ini saja setiap hari nya, tidak ada keributan sama sekali." Ujar Keiden membuat Clarissa merasa tersindir. "Kamu ngomongin aku?" Tanya Clarissa Sedangkan Keiden mengambil ponsel nya yang berada di hadapan mereka diatas nakas lalu menujukan isi pesan yang sempat istrinya curigai. "Aku sudah memblok nya bahkan gak pernah lihat lagi, aku sendiri ga tahu kenapa dia punya nomor pribadi ku. Dan lagi, aku gak bakal tahu atau membuka pesan ini kalau kalau kamu gak ributkan. Kamu duluan kan yang melihat nya, aku bahkan gak sadar." Ujar Keiden membuat Clarissa mengangguk dan menyadari itu. Clarissa menghapus pesan tersebut dari ponsel sang suami, ia percaya pada Keiden tapi ia tak percaya pada keadaan dimana mungkin saja Keiden akan berpaling dari nyaa "Lalu kalau kamu takut aku berpaling dari mu, aku akan lebih takut lagi kamu yang berpaling. Sebagai bukti cinta apa aku harus ngurus seluruh aset berharga ku atas menjadi atas nama mu, supaya semua wanita tahu kalau aku udah gak punya apapun." Ujar Keiden menawari sang istri. Clarissa nampak berfikir. "Kamu yakin, gak bakal nyesel. Kalau aku yang pergi gak bakal aku balikin ke kamu loh." Ujar Clarissa bercanda untuk menggoda sang suami malam itu. "Kamu jahat ya sayang." Ujar Keiden membuat Clarisa tertawa terbahak-bahak. "Kalau begitu jangan lakukan itu, tetap berjanji untuk selalu ada di samping ku Keiden. Aku pun juga begitu, ingat tentang Candy saja." Ujar Clarissa yang di angguki oleh Keiden. "Lagian sebagian aset mu sudah atas nama ku, kamu lupa?" Ujar Clarissa mengingatkan.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN