Dua Puluh Empat

808 Kata

(Pov Farhan) Semua berakhir. Semua hilang. Semua pergi. Ya, Tuhan lebih menyayangi calon anakku dan Nadia. Itulah yang terbaik. Kalaupun dia hidup pun, aku takut aku akan membencinya. Aku marah padanya, aku sangat membencinya sekarang. Aku juga menyesal, kenapa aku harus tergoda rayunya hingga dirinya hamil. Hingga aku tega menduakan dan mengkhianati Niken, wanita yang masih sangat aku cintai meskipun kini kami telah resmi bercerai. Aku berharap, Tuhan memberikan mujizat-Nya. Melunakkan hati Niken hingga dia mau kembali padaku. Aku tidak pernah menyangka akan terperosok ke kubangan dosa yang kubuat sendiri. Dosa? Ya, dosa. Aku memang menikahi Nadia, kami tidak pernah berhubungan badan sebelum kami menikah. Namun, kami sering berciuman sebelum agama mengesahkan kami sebagai suami-istri.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN