Lima Belas

850 Kata

Sudah satu minggu berlalu. Nyatanya, Farhan tidak pernah datang sama sekali. Hari ini, keputusan Niken sudah bulat. Ia ingin menemui mertuanya untuk minta maaf. Minta maaf kalau dia sudah tidak sanggup melanjutkan jalinan rumah tangganya. Dengan menggunakan taksi, wanita itu kembali mengunjungi rumah dari wanita yang sudah melahirkan suaminya. Beruntung, wanita baya itu yang membuka pintu. Bukan lagi Sarah seperti waktu yang lalu. “Bu,” sapa Niken kemudian mencium tangan wanita itu. Lalu mencium pipinya. “Ken.” “Ibu sudah sehat?” “Iya. Ayo, masuk, Nak.” Kedua wanita itu masuk ke rumah dan duduk di sofa ruang tamu. “Ibu buatkan minum, ya, Ken?” tawar ibu Farhan. “Nggak usah, Bu. Sini saja, Niken ingin bicara.” Niken meraih tangan mertuanya. "Sarah sepi, Bu?" tanya Niken berbasa-

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN